Main Pages

Monday, December 5, 2016

Belajar dan Menguasai Bahasa Jepang Mulai Dari Dasar

Artikel ini ditujukan bagi kalian yang sedang belajar bahasa Jepang, mungkin yang sudah belajar antara setengah sampai satu tahun, atau yang mau belajar bahasa Jepang (ada niatnya). Tapi kalo tidak begitu saya tidak melarang untuk membaca. Berikut adalah kekurangan buku-buku bahasa Jepang kebanyakan yang beredar di Indonesia.

1. Buku Hanya Menyuruh Kita Menghapal Cara Mengucapkannya Tanpa Memberi Tahu Alasan Logisnya

Pada berbagai macam buku pelajaran bahasa Jepang, mungkin pada bab pertama yang dipelajari adalah berkenalan, ucapan-ucapan sehari-hari. Ada lagi buku bahasa Jepang yang lain mengajarkan cara bertanya saat sedang berkunjung ke Jepang. Itu semua adalah hal yang biasa, tapi masalah nya adalah apakah buku-buku itu mengajarkan kita mengapa arti dalam bahasa Jepang nya bisa begitu? 

Misalnya dalam suatu buku yang saya pelajari waktu masih kelas 7 SMP mengajarkan seperti ini: saya adalah siswa, dengan arti dalam bahasa Jepang watashi wa gakusei desu. Buku itu mengajarkan kita bentuk kalimat ____wa____desu. Kita bisa memasukan benda di kolom kiri dan memasukan benda lain di kolom kanan dengan kata "wa" yang berarti adalah. Namun yang menjadi masalah adalah arti dari "wa" yang sebenarnya bukan "adalah". Dan buku tersebut tidak mengajarkan mengapa pada akhir kalimat tersebut harus diberi kalimat "desu", sehingga membuat "desu" terkesan hanyalah tambahan yang tidak berguna. Tentunya ini membuat kita sebagai siswa bertanya-tanya apa penyebabnya, padahal di balik semua itu terdapat hukum Grammar yang sangat Reasonable kenapa harus ada "desu". 

Lalu yang kedua kata gohan wo tabemasu (saya makan nasi), buku hanya mengajarkan apabila kita mau makan yang lain kita bisa mengganti "gohan" dengan makanan lain, tanpa memberi tahu mengapa kalimat nya bisa kebalik-balik. Itu adalah salah satu contoh kekurangan kebanyakan buku pelajaran Bahasa Jepang. Mereka tidak menjelaskan logika dari kalimat tersebut, kenapa kalimat bisa begitu? 

Bahasa Jepang sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia, cara berpikir dasar dalam menggunakan bahasa Jepang juga berbeda

2. Hal yang Sangat Penting Dalam Belajar Bahasa Jepang adalah Huruf Kanji, tetapi Buku Tidak Mengajarkannya

Alasan buku tidak mengajarkannya adalah agar para siswa yang baru belajar tidak merasa bahwa bahasa Jepang itu sulit, agar para siswa baru tidak takut dengan bahasa Jepang. Padahal jika kita tidak tahu huruf Kanji, kita tidak akan bisa membaca Kalimat Bahasa Jepang sama sekali, semua kalimat pasti ada Kanjinya.

Saran

Saya menyarankan bagi kalian yang ingin mempelajari, bukan hanya sekedar mempelajari tapi menguasai bahasa Jepang, cobalah belajar melalui Guide dari Tae Kim berikut ini, orang ini akan mengajarkan kita mulai dari hal yang sangat dasar.
Dengan belajar dari dasar Bahasa Jepang Secara Logis, kita bisa mengerti how things work, dan yang pastinya membuat kita tidak RIP Japanese.


Friday, November 25, 2016

Alasan Mengapa Jepang Masih Menggunakan Huruf Kanji

Bagi kalian yang hanya sekedar sering menonton film atau anime Jepang, atau terkhususnya yang sedang mempelajari Bahasa Jepang mungkin sering bertanya kenapa sampai sekarang bahasa Jepang masih menggunakan sistem penulisan yang sangat rumit, dengan menggunakan huruf yang sangat sulit dihapal dan jumlahnya sangat banyak, yaitu huruf Kanji. Semua hal tersebut mempunyai alasan. Berikut ini adalah alasan kenapa Bahasa Jepang masih menggunakan Kanji dalam sistem penulisannya. Ada tiga alasan utama yang bagi saya merupakan yang paling penting.

1. Jepang mempunyai sangat banyak Homophone (huruf sebunyi)

Tidak seperti bahasa Inggris dimana sangat banyak suara yang bisa kita lakukan, suara yang dapat kita lakukan dalam bahasa Jepang sangat terbatas, bahasa Jepang tidak dapat berakhir dengan huruf konsonan selain huruf N, ini membuat bahasa Jepang sangat kaku dan sangat terbatas suara yang dapat kita sebut, begitu juga suku kata yang dapat dibuat. Sehingga sangat banyak homophone (huruf sebunyi) dalam bahasa Jepang.
Contoh 1
  • KUMO (awan) 雲
  • KUMO (labah-labah) 蜘蛛
Contoh 2
  • HANA (bunga) 花
  • HANA (hidung) 鼻
Seprti contoh diatas, sangat jelas apabila bahasa Jepang menggunakan selain huruf kanji, kita akan kesulitan menebak benda apakah yang dimaksud.

2. Bahasa Jepang tidak menggunakan Spasi

Bahasa Jepang tidak menggunakan spasi, hal itulah yang membuat penggunaan Kanji sangat diperlukan, jadi apabila kita menuliskan salah satu kalimat Jepang dalam huruf latin, kita akan kesulitan membacanya. 
watashiwakumowomita, sangat sulit membacanya bukan, bahkan apabila bahasa Jepang mengadopsi penggunaan spasi, kalimat tersebut akan menjadi watashi wa kumo wo mita. Kita akan bertanya Kumo mana yang dimaksud, apakah Kumo (awan) atau Kumo (labah-labah). Jadi kalimat tersebut dapat mempunyai 2 arti jika ditulis dalam huruf latin. Saya telah melihat Laba-laba atau Saya telah melihat awan.

3. Kanji membuat kalimat bahasa Jepang lebih cepat dan mudah untuk dibaca

Huruf kanji pada dasarnya adalah gambar. Jadi jika kita sudah mengingat salah satu huruf Kanji, saat membaca kalimat bahasa Jepang kita tidak perlu mengejanya lagi.


Itulah alasan mengapa Kanji masih digunakan dalam bahasa Jepang, jadi bagi kalian yang sedang mempelajari bahasa Jepang, tidak ada yang sulit, jika kalian tertarik mempelajarinya. Sebaliknya jika kalian menganggapnya sulit, silahkan pastikan kembali apakah anda benar-benar tertarik mempelajari bahasa Jepang.

Sunday, November 20, 2016

Persamaan dan Perbedaan antara Bahasa Jepang dan Bahasa Korea

Mungkin bagi teman-teman yang sering menyaksikan anime-anime atau film Jepang, maupun sering menyaksikan drama Korea, pasti bisa dengan mudah membedakan antara bahasa Jepang dan Korea tanpa melihat apa yang sedang didengar. Tetapi tahukah anda secara pasti apakah perbedaan dan persamaan kedua bahasa ini, Pada artikel kali ini saya akan membahas kemiripan beserta persamaan dan perbedaan kedua bahasa.

Bahasa Jepang dan Bahasa Korea sangat mirip di beberapa hal dan sangat berbeda juga di beberapa hal

Berikut daftar persamaan kemiripan serta perbedaan kedua bahasa

1. Kemiripan Pada Tata Kalimat dan Grammar

Contoh 1:
  • English: I am student
  • Korean: na neun hagsaeng-ida  학생이다
  • Japanese: watashi wa gakusei-desu  学生です
Kuning: TOPIC MARKER
UNGU: COPULA (seperti to be dalam bahasa inggris)
Seperti yang kita lihat diatas bahwa kedua bahasa dalam membuat kalimat menggunakan neun/wa yang digunakan untuk menunjukan bahwa kata sebelumnya yaitu na/watashi (saya) adalah topik dalam kalimat tersebut. Kemiripan kedua adalah kedua bahasa menggunakan -ida/-desu yang dalam kalimat berfungsi sebagai COPULA atau to be, mirip dengan kata IS dalam bahasa Inggris.

Contoh 2:
  • English: I drink water
  • Korean: na neun mul eul masinda   마신다
  • Japanese: watashi wa mizu wo nomimasu  飲みます
Kedua kalimat tersebut menggunakan struktur kalimat SOV (subject-object-verb) dimana masinda/nomimasu (minum) yang merupakan verb diletakan di akhir kalimat. serta eul/wo digunakan untuk menunjukan bahwa kata sebelumnya yaitu mul/mizu (air) merupakan object dalam kalimat ini. 

2. Kosakata Kedua Bahasa Sangat Berbeda

Sebanyak 60% kosakata dari kedua bahasa diambil dari bahasa Mandarin, tetapi kosakata kedua bahasa ini sangat berbeda karena kosakata Mandarin yang masuk ke kedua bahasa ini jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari, dan juga karena kosakata Mandarin yang masuk disesuaikan dengan cara pengucapan atau fonologi orang Korea atau Jepang. Tetapi pada dasarnya kosakata tersebut berasal dari satu asal yaitu bahasa Mandarin, sehingga pada beberapa kata dapat ditemukan kemiripan-kemiripan.

Contoh 1:  arti: chinese character (huruf tersebut digunakan dalam bahasa Jepang)
  • Mandarin: Hàn zi
  • Korean: han ja
  • Japanese: kan ji
Contoh 2: Foto
  • Korean: sa-jin  사진
  • Japanese: sha-shin  写真
Contoh 3: Koran
  • Korean: sin-mun  신문
  • Japanese: shin-bun 新聞
Contoh 4: Penyanyi
  • Korean: ga-su  가수 
  • Japanese: ka-shu  歌手
Contoh 5: Janji
  • Korean: yag-sog  약속
  • Japanese: yaku-soku  約束 (dalam bahasa jepang tidak ada konsonan yang berdiri sendiri diakhir suku kata kecuali huruf ん (N)
Contoh 6: Telepon
  • Korean: jeon-hwa  전화
  • Japanese: den-wa  電話
Contoh 7: Sekolah
  • Korean: hag-gyo 학교 
  • Japanese: gak-kou  学校
Contoh 8: Universitas
  • Korean: dae-hag  대학
  • Japanese: dai-gaku  大学
Contoh 9: Tahu (temannya tempe)
  • Korean: du-bu  두부
  • Japanese: tou-fu  豆腐
Contoh 10: Pemandian Air Panas
  • Korean: on-cheon  온천
  • Japanese: on-sen  温泉
Kata dalam bahasa Korea yang diambil dari bahasa Jepang
Tepuk tangan:
  • Japanese: kan-pai  乾杯
  • Korean: geon-bae  건배
Tas:
  • Japanese: ka-ban  鞄
  • Korean: ga-bang  가방

3. Pengucapan (Pronunciation)

Dalam bahasa Jepang seperti yang kita ketahui semua suku kata tidak ada yang berakhiran pada konsonan (kecuali huruf ん (n) , semua bunyi suku kata mempunyai huruf nya masing-masing yang berjumlah 48 huruf, sementara bahasa korea memiliki banyak bunyi vokal dan bunyi rangkap sehingga dalam pengucapan, bahasa Korea jauh lebih rumit dari bahasa Jepang. 
Perbedaan kedua adalah cara melafalkan huruf dalam bahasa korea berbeda bergantung pada posisi kata tersebut dalam kalimat, sementara melafalkan huruf pada bahasa Jepang selalu sama.

4. Penulisan

Dalam bahasa Jepang penulisan adalah suatu elemen yang berbeda dari berbicara dan merupakan seuatu yang sangat rumit, terutama dalam kata kerja. Biasanya dalam bahasa jepang, partikel-partikel grammar ditulis menggunakan Hiragana, kata benda menggunakan huruf Mandarin (kanji), kata-kata yang diambil dari bahasa asing ditulis dengan katakana, kata sifat serta kata kerja menggunakan gabungan antara Kanji dan Hiragana, dalam bahasa jepang juga tidak ada penggunaan spasi.

Sementara itu Korea menggunakan Alfabet Korea (hangul), gabungan antara 19 konsonan dan 21 huruf vokal yang sangat mudah penggunaan nya (dahulu korea juga menyisipkan huruf Mandarin dalam bahasanya). Penggunaan hangul mudah seperti ㅎ h + ㅏa sehingga menjadi 하 ha, dan jika ditambah ㄴ n akan menjadi 한 han

Begitulah kemiripan-kemiripan serta perbedaan antar kedua bahasa ini. Karena mungkin pada dasarnya kedua bahasa ini lahir dari satu bahasa pada zaman dahulu (kemungkinan Mandarin), lalu dalam waktu yang sangat lama kedua bahasa ini terus berkembang dan menyimpang dari bahasa asalnya dan akhirnya terbentuklah dua bahasa yang berbeda yaitu Bahasa Jepang dan bahasa Korea.


Referensi:
http://langfocus.com

Gambar diambil dari:
http://www.easyjapanese.org
https://www.joop.in
https://zkorean.com